Peduli Qabliyah Dan Bakdiyah

Peduli dapat diartikan sebagai tindakan yang didasari pada rasa keprihatinan dan kepekaan terhadap problematika yang menimpa seseorang atau sesuatu. Rasa kepedulian dapat diungkapkan dengan berbagai cara yang terangkum dalam 2 tipe yaitu menjadi promotor penanggulangan atau inisiator pencegahan.
Promotor penanggulangan secara umum
bergerak dalam upaya perbaikan. Seperti belum lama ini, tepatnya 7 Desember 2016 tanah rencong diguncang gempa berkekuatan 6,4 SR. Trauma lama belum benar-benar pulih kini warga Aceh kembali disapa ujian yang memakan tak kurang 100 korban jiwa dan meluluhlantakkan ratusan bangunan.

Potret bangunan roboh dan jalan retak yang disebabkan oleh gempa 
Dengan kecanggihan teknologi seketika kabar duka tersebut tersebar luas di jagat maya. Ucapan rasa berduka pun membanjiri media-media sosial tak ketinggalan bubuhan tagar #PrayForPidieJaya. Dalam hitungan jam tim medis dari kabupaten tetangga tiba, siswa dan mahasiswa turun ke jalan dan pertokoan mengalang dana. Seakan tiap jasad menjadi komando bergerak untuk misi kepedulian dan kemanusiaan. Kepekaan seperti ini kusebut “Kepedulian Bakdiyah”.

Peran Inisiator pencegahan dalam keadaan tertentu tak kalah penting atau bahkan lebih penting dalam upaya pelestarian hidup. Mungkin musibah seperti gempa bumi hampir mustahil untuk dicegah. Namun masih banyak hal yang bisa dilestarikan dengan upaya pencegahan. Misalnya menghindari penebangan pohon secara ilegal, tidak memburu satwa yang dilindungi, sampai kepada hal sesederhana membuang sampah pada tempatnya.

Kampanye peduli satwa yang dilindungi
oleh Leonardo DiCaprio di Taman Nasional Gunung Lauser

Para inisiator pencegahan dewasa ini terus bermunculan, mengabdikan diri melalui upaya pelestarian dalam paguyuban komunitas. Segala aksi terus digagas, mulai dari reboisasi hingga kampanye tentang pelestarian lingkungan hidup yang kian sering diserukan. Inilah wujud “Kepedulian Qabliyah”.


Alangkah indahnya hidup apabila kedua kepedulian tersebut mengakar dan tertanam kokoh pada tiap-tiap individu, peduli tanpa menanti hal buruk terjadi atau peduli dengan memperbaiki yang terlanjur terjadi. Alam lestari dengan memupuk rasa peduli.
Previous
Next Post »