Kaleng Bayg*n Project

‌Beberapa hari lalu sepulang dari kampus, tepatnya di lorong menuju rumah, aku memunguti sekaleng Bayg*n dan beberapa botol plastik. Kedua benda tersebut(kaleng dan botol) sangat mudah dijumpai, terlebih posisi rumahku tak jauh dari tempat pembuangan sampah ilegal. Ya, walau tinggal di wilayah kota madya, yang secara umum pemikiran warganya cukup maju, namun kepedulian akan kebersihan ternyata masih sangat rendah. ckckck.
Salah satu bahan dasar
Kembali ke kaleng dan botol, setelah sampai di rumah
dua benda tersebut kubersihkan. Rencananya, hendak kugunakan sebagai bahan dasar pembuatan karya, untuk kuikutsertakan dalam lomba daur ulang yang diadakan dalam memeriahkan Unsyiah Fair XI. Karya yang diperlombakan bertema 'Hadiah Wisuda' dan 'Oleh-oleh Khas dari Aceh'.

‌Awalnya sempat bingung, apa yang bisa dibentuk dari bahan yang ada agar sesuai dengan tema. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk memilih tema 'Hadiah Wisuda'. Yeep

Setelah menyiapkan beberapa alat penunjang, pertama kali kubuat sebuah karakter dengan berbahan dasar pipa bekas yang kudapatkan di belakang rumah. Di sini aku membuat karakter kartun minion, yang didandani ala-ala wisudawan. Azzek
Bahan dasar karakter Minion
Karakter wisudawan berwujud Minion selesai
Tahap selanjutnya, kaleng Bayg*n dipotong sedemikian rupa, sehingga sekilas terlihat seperti podium mini. Dilanjutkan dengan membuat dudukan untuk sang minion dengan membakar botol plastik dan mencetak lelehannya pada dasar kaleng. Setelah itu, untuk mempertampan tampilannya aku menambahkan sedikit templet di bagian luar dan dalamnya.

Hampir kelar
Untuk tahap finishing aku melapisnya dengan plastik mika, serta sedikit simpulan pita sebagai pemanis.
Done! hadiah wisuda yang dibuat dari barang bekas
Selesai sudah, selanjutnya karya sederhana ini kuserahkan kepada panitia. Sehari kemudian setiap peserta diminta untuk mempresentasikan karyanya di depan dewan juri untuk dilakukan penilaian. 

Setelah menunggu selama dua hari, hasil penjurian pun diumumkan.

Usaha membisik hasil. “Tidak boleh ada khianat antara kita”.

Yap, memang hasil tak pernah mengkhianati usaha. Sedikit di luar dugaan, dari sekitar 40-an peserta (baik individu maupun grup) dengan karya yang sangat beragam dan kreatif, karya ecek-ecek yang tak bermodal milikku ternyata mampu menarik perhatian juri, yang menepatkanku sebagai pemenang ke-3 dalam kompetisi ini. Alhamdulillah :D
Berpose bersama pemenang lainnya
Insya Allah bukan karya terakhir. Tunggu karyaku selanjutnya ya!
Previous
Next Post »